the sun was shining

Arsip Blog

Menengok Situs Sejarah Banten Lama



Minggu, 17 Maret 2013, aku dan kawanku Eman Juliedy sepakat mengunjungi  keraton Surosowan di daerah Banten Lama Serang, tak banyak perbekalan yang kami bawa kecuali kamera Canon EOS 1100D yang selalu rajin menemani di kala kami bepergian. Rasanya tak akan sempurna jika bepergian tanpa membawa kamera tsb,  Kami berangkat dari Tangerang kira-kira jam 8.00 WIB menggunakan sepeda motor  kesayanganku . rute yang kami lalui adalah melalui jalan raya serang , diperkirakan jarak antara Tangerang –Banten lama kurang lebih 80Km atau kurang lebih sama dengan arah Tangerang –Puncak . udara yang cerah dan tak begitu panas menambah semangatku untuk mempercepat laju kendaraanku agar bisa sampai tepat waktu juhur , namun  tiba-tiba di tengah perjalan kami mengalami musibah, ban motorku gembos terkena paku di daerah keragilan. Hmmm….  Ada ada saja gumamku.. untungnya  ada bengkel tambal ban tak jauh dari situ, langsung saja ku bawa motorku ke bengkel tambal ban tsb. Kurang lebih 20 menit selesai sudah ban motorku di tambal dan kami pun melanjutkan perjalan menuju Banten lama. Setelah memasuki kota Serang kami istirahat sebentar untuk makan siang, kami mencari warung nasi yang agak terjangkau dengan kondisi kantong kami     yaitu W A R T E G, hehe..  muriah meriah cuuy.. yang penting bisa mengisi perut kami yang sudah keroncongan.. eh pelayan wartegnya cantik juga kata kawanku.. mirip bintang sinetron brow.. hehee..  ternyata anak ibu yang punya warteg .. ah sudahlah  tujuan kami kan ke Banten lama, cepat kami bergegas  melanjutkan perjalan, dan setelah hampir tiga  jam perjalanan  terlihatlah plang arah jalan Banten Lama  ± 500M. ah sudah sampai pikirku..  sebelum sampai di Keraton Surosowan  ada Benteng  Keraton Kaibon yang tak jauh dari keraton Surosowan.
oh iyah, Benteng Istana  Kaibon ini adalah peninggalan prasejarah kesultanan Hasanudin,   adalah sebuah Istana tempat tinggal Ratu Aisyah, ibunda dari Sultan Syaifuddin. Bentuknya hanyalah tinggal Reruntuhan saja. Disampingnya ada sebuah Pohon besar dan sebuah Kanal. Menurut penduduk sekitar, dulunya ini adalah sebuah Istana yang sangat megah. Namun, Pada tahun 1832, Belanda menghancurkannya saat terjadi peperangan melawan Kerajaan Banten.
Di Banten lama memang terdapat banyak Situs peninggalan dari Kerajaan Banten, diantaranya, Keraton Surosowan , Situs benteng Kaibon, Benteng Spellwijk, Danau Tasikardi, Meriam Ki Amuk, Pelabuhan Karangantu, Vihara Avalokitesvara dan Mesjid Agung Banten.
 

dari keraton kaibon kami terus  melanjutkan ke Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama kurang lebih 500 meter dari Keraton kaibon..dengan tiket hanya Rp.1000 saja sudah dapat masuk ke kedalam Museum.di depan museum terdapat prasasti meriem kiamuk, konon meriem ki amuk di temukan di karangantu bekas pelabuhan kesultanan Banten, meriem ini oleh K.C Crueg di kaitkan dengan Meriem kijimat, yaitu sebuah meriem yang di sebutkan dalam babad Banten. meriem Kiamuk memiliki berat 7 ton, dengan panjang sekitar 341cm, merupakan pemberian Sultan Trenggana kepada penguasa Banten baru sebagai tanda penghargaan atas apa yang telah di capai. tradisi lain menyatakan meriem ini adalah hadiah dari sultan Demak kepada Sultan Hasanudin sewaktu menikah dengan putrinya, pada bagian atas tertulis tiga inskripsi huruf arab dalam lingkaran Medallion, Inskripsi itu sbb: 
-Aqibah Al-kairi  Salamah Al-imani yang artinya buah kebaikan adalah keselamatan iman.
-La fata illa ali La Safa illa Zul-faqar isbir ala ahwalina la mauta, yang artinya, Tidak ada pemuda kecuali Ali, tidak ada pedang kecuali Zulfaqar, sabarlah atas huru hara (peperangan), tidak ada kematian kecuali azal.






































Meriem Kiamuk














Hiasan Gerbang Keraton Surosoan














Peinggalan Keramik jaman Kesultanan Banten












































Perkakas dan Bandul Pancing  jaman kesultanan Banten




love

everytime, everywhere we need to love..

...

twilight glitters